Saturday, January 12, 2013

Persatu Tuban Cooling Down


25-9 Miyadi
TUBAN, Ronggomania Online – Meski berhasil lolos ke Divisi 1 Liga Indonesia versi PSSI Djohar Arifin Husin, Persatu Tuban tidak jumawa. Pengurus Harian Persatu Tuban, Drs. Miyadi, mengatakan, sementara ini Lasykar Ronggolawe–julukan Persatu, cooling down dulu. “Kami belum bertemu Pak Huda (Bupati Tuban, red). Ya tergantung Pak Huda saja kami dikasih target lolos ke Divisi berikutnya atau yang penting ikut turnamen gitu aja,” terang Miyadi saat bertemu di Sekretariat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Tuban, Selasa (25/9).
Untuk bisa tampil maksimal, sambung Miyadi, setidaknya butuh support dana Rp 2 miliar. Sebab banyak yang perlu dibenahi di tubuh Persatu. Bukan hanya tim, tapi manajemennya juga perlu perombakan total. “Untuk tim, setidaknya kita butuh tiga pemain asing. Nggak bisa hanya dengan materi pemain yang sebagian besar pemain lokal seperti ini kita mampu tampil maksimal. Persaingannya kan semakin ketat dan panas di banding Divisi II musim lalu. Manajemennya juga harus dirombak lebih profesional, tidak cukup dengan model organisasi seperti selama ini,” jelasnya.
Saat ini, untuk persiapan menjelang kompetisi musim depan, baru pada renovasi stadion. Rp 1,5 Miliar dialokasikan untuk memperbaiki tribun stadion, ruang ganti pemain dan pagar pembatas penonton. Selama ini stadion Loka Jaya yang menjadi home base Persatu memang masih jauh dari kategori layak. Tribun hanya tiga line, tak ada kamar ganti dan permukaan lapangan keras dan tidak rata. Drainase stadion pun sangat buruk. Bila hujan, kondisi lapangan tak memungkinkan digunakan.
Miyadi optimis bila insfrastruktur stadion diperbaiki sesuai standart minimal, Persatu akan berkembang lebih baik lagi. Potensi ke arah itu sangat besar. “Tuban punya banyak talenta-talenta muda. Fanatisme supporter juga tinggi. Ini modal bagi Persatu untuk melangkah lebih jauh ke kompetisi lebih tinggi lagi,” kata Miyadi.
Hanya saja, sampai sekarang masalah klasik masih membelit tubuh tim kebanggaan “Cah Tuban” ini. Persatu tak memiliki sumber pendanaan kecuali support dari Pemkab. PT Semen Gresik,Tbk (PT SG) yang diharapkan bisa menjadi penopang, juga tidak sanggup mem-backup pendanaan. Selama ini, kata Miyadi, BUMN penghasil semen terbesar Nasional itu hanya memberi “sumbangan” insidental pada Persatu.
Kompetisi Divisi 1 PSSI itu sendiri belum jelas kapan bakal dihelat. Ini menjadi salah satu alasan Persatu masih “nyantai”(Bekti Sudra Atmaja)

Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon