Monday, May 12, 2014

Liga Nusantara, Wadah Baru Klub Amatir


Anggota Executive Comitee (Exco) PSSI Tony Aprilani menjelaskan rencana PSSI untuk membuat format baru guna mewadahi klub-klub amatir yang tergabung di Divisi 2 dan Divisi 3. Kompetisi tersebut rencananya akan diberi nama Liga Nusantara.

Toni mengatakan ini saat ditemui bolaskor.com dalam Musyawarah Provinsi IV PSSI Banten di Paramount Room, Hotel Atria Serpong, Banten, Kamis (26/12).

Ia menuturkan, sekarang ini konsep tersebut sedang digodok. Rencana pembentukan Liga Nusantara itu nantinya akan dibawa dalam Kongres PSSI yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2014 mendatang.

Liga Nusantara rencananya akan diikuti oleh berbagai klub amatir di seluruh provinsi di Indonesia. Soal perekrutan klub di Liga Nusantara diserahkan kepada masing-pasing Pengprov.

Regulasinya, jika ada 10 klub amatir yang terdapat dalam satu provinsi maka akan diambil satu klub. Begitupun seterusnya, dengan kelipatan 10 berbanding 1. Jika dalam satu provinsi memiliki 20 klub amatir, maka akan diambil 2 tim.

Jika ada provinsi yang memiliki klub amatir kurang dari 10 maka wakil dari provinsi tersebut akan mengikuti babak playoff dengan wakil dari provinsi lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mewadahi berbagai klub amatir agar bisa masuk ke kompetisi profesional dengan sistem yang sehat.

Liga Nusantara dibentuk lantaran banyak tim yang dulunya tergabung dalam liga tandingan Indonesia Super League (ISL) yaitu Indonesia Premier League (IPL). Seiring dengan hasil Kongres PSSI di Bali bulan Maret lalu, maka kompetisi kasta tertinggi Indonesia kembali dijadikan satu format dalam ISL. Tim-tim yang pernah tergabung di IPL akan kembali diberikan kompetisi yang sesuai dengan tingkat kompetisi masing-masing klub.

Selain itu, Tony juga menjelaskan soal perubahan format ISL di musim 2014-2015. ISL musim depan akan diikuti oleh 24 klub yang dibagi ke dalam dua wilayah. Hal ini dimaksudkan agar seluruh tim peserta ISL bisa menyesuaikan diri dengan format kompetisi yang ada dengan keuangan dan berbagai faktor lainnya.

“PSSI sudah memasuki babak baru reformasi, maka produk yang dihasilkan juga harus tersistem dengan baik dan sehat. Liga Nusantara mungkin akan mulai bergulir tahun 2015 nanti. Saat ini kita masih akan membawa ide ini ke Kongres PSSI bulan Januari nanti,” terang Toni.

“Jika itu berhasil makan Liga Nusantara akan menggantikan sistem Divisi bagi klub amatir. Di kongres nanti kita juga akan bahas soal format baru ISL, bertambahnya tim yang akan masuk ke ISL  tentu harus disesuaikan dengan kondisi dan berbagai faktor yang dimiliki klub.”

Tony juga menjelaskan bahwa PSSI juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa stasiun televisi untuk menyiarkan secara langsung Liga Nusantara. Hal ini bisa memudahkan masyarakat untuk melihat perkembangan kompetisi sepak bola tanah air, kemudian bagi pelatih Tim Nasional Indonesia juga akan dipermudah dalam menyeleksi para pemain muda yang tersebar di seluruh klub amatir.

“Beberapa stasiun televisi swasta sudah siap untuk bekerjasama dalam hal penyiaran Liga Nusantara. Penyiaran Liga Nusantara dimaksudkan agar masyarakat bisa melihat secara langsung perkembangan sepak bola amatir di Indonesia. Bukan tidak mungin banyak potensi-potensi muda lahir dari kompetisi ini”, pungkas Tony.