Nasib
persepakbolaan Kabupaten Tuban khususnya Persatu di bawah kepemimpinan
Bupati Fathul Huda memang harus diakui mengalami banyak peningkatan.
Minimal perhatian pemerintah daerah era sekarang ini lebih besar
dibandingkan era pemerintah sebelumnya. Indikasinya, pemerintah daerah
sekarang bersama-sama dengan DPRD tidak lagi “pelit” mengalokasikan
anggaran APBD. Hasilnya pun setidak-tidaknya ada harapan baru bagi
kemajuan pesepakbolaan di bumi Ronggolawe ini. Misalnya, Persatu bisa
bermain di divisi II Nasional dan bahkan ada harapan untuk berprestasi
lebih moncer lagi.
Namun
jangan keburu Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban merasa bangga dan puas.
Ada hal yang sangat urgen untuk segera dipikirkan oleh pemerintah yaitu
pembinaan mental para suporternya. Karakter supporter Tuban saya kira
tidak kalah fanatisnya dengan kelompok supporter tetangga, LA Mania
(supporter Persela) maupun Boromania (supporter Persibo), sehingga jika
mental mereka tidak dibina secara profesional maka bisa berakibat fatal.
Bahkan bisa jadi lebih nekat dibanding Bonek (sebutan supporter
Persebaya) sekalipun.
Senyampang
Persatu masih berlaga di liga amatir, pembinaan supporter harus
diseriusi. Sehingga ketika Persatu sudah mampu berlaga di kompetisi
profesional, divisi utama atau IPL-ISL, para supporter Persatu sudah
benar-benar menjadi supporter yang profesional seperti halnya para
supporter di manca negara.
Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon