Kerusuhan antara kelompok suporter kembali pecah saat Persija Jakarta menghadapi Persib Bandung dalam partai Indonesia Super League (ISL) di Stadion Maguwohajo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/8) lalu. Kejadian yang kembali melibatkan suporter Persija (The Jakmania) dengan pendukung Persib (Bobotoh) itu dinilai karena tidak adanya ketegasan dari PSSI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Bentrok antara Jakmania dan Bobotoh sejatinya sudah berlangsung sejak lama. Sebelum kerusuhan di Sleman, aksi anarkis sempat dilakukan oleh segelintir Jakmania ketika melempari bus Persib di Jakarta yang hendak menuju Stadion Gelora Bung Karno pada 22 Juni lalu.
Atas kejadian itu, pihak PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) hanya mengancam Jakmania dengan larangan menonton timnya satu kali dengan masa percobaan lima partai, jika kejadian itu terulang kembali. Sedangkan, pihak kepolisian hingga kini bahkan belum berhasil meringkus pelaku pelemparan tersebut.
"Polisi seharusnya bisa menindak tegas pelaku pelemparan bus itu supaya menimbulkan efek jera. Mumpung belum kronis. Kita takutkan semakin lama muncul kelompok 'Holligan' seperti di Inggris karena faktor hukum yang tidak tegas," ujar pengamat sepakbola Ari Junaedi ketika dihubungi SP di Jakarta, Kamis (29/8).
Namun, tidak hanya Polri, PSSI juga harus bisa bertindak tegas menyikapi ulah brutal suporter. Salah satunya, lanjut Ari, PSSI bisa memberlakukan aturan kepada setiap panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk lebih ketat menyeleksi suporter untuk bisa masuk ke dalam stadion.
Di lain pihak, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo mengakui menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan itu. Menurutnya, setiap acara olahraga tidak bisa terus-menerus dihadapkan pada situasi ketakutan.
"Apa kita rela para pemain setiap mau main dimasukkan ke dalam baracuda, kemudian semua pertandingan tanpa penonton?” tegas Roy di Kemenpora, Senayan, Jakarta, kemarin.
Perseteruan antara Jakmania dengan Bobotoh terjadi di dalam stadion saat pertandingan Persija melawan Persib berlangsung pada menit ke-17. Perseteruan kembali memanas usai laga. Kelompok suporter Persija dilaporkan melempari bus Bobotoh, yang keluar meninggalkan stadion.
Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon