(Pergerakan point negara2 Asia Tenggara dalam 4 tahun terakhir)
Salam sepakbola Indonesia,
Bukan bermaksud mendahului hasil pengumuman FIFA terkait
peringkat FIFA bulan Mei 2013, tetapi berdasarkan data analisa serta
update terakhir pertandingan resmi (penyisihan Piala Dunia) ataupun
International friendly match bulan April’13 tidak terlampau melibatkan
banyak timnas. Dan dari kawasan Asia Tenggara pun tidak ada satupun yang
melakukan pertandingan internasional.
Brazil yang melakukan pertandingan persahabatan
dengan Chile di bulan April ”13 yang berakhir imbang 2-2 hanya
mendapatkan 177 point dengan total rataan point akhir justru berkurang 7
point, tetapi secara peringkat tidak berubah banyak tetap 19 ranking
FIFA.
Rencana pertandingan Philipina dengan Hongkong yang
akan digelar (17/04) pun dimundurkan pada (04/06) di Manila. Sehingga
praktis semua timnas dikawasan Asia Tenggara tidak ada yang melakukan
pertandingan persahabatan, dan efeknya terhadap point yang mereka raih
pun kemungkinan tidak akan berubah banyak, Indonesia kemungkinan akan
tetap memperoleh poin 117 dengan peringkat 170 FIFA.
Sedikit analisa saya mengenai pergerakan point
timnas dikawasan Asia Tenggara dalam 4 tahun terakhir, karena memang
perhitungan point oleh FIFA baru efektif dilakukan sejak Piala Dunia
2010 di Afrika Selatan, sekaligus menjawab request-an rekan Kompasiana
Mas Catur Sucahyono.
(Pergerakan point negara2 Asia Tenggara tahun 2013)
Kestabilan diperlihatkan oleh Vietnam, yang mampu
berprestasi maksimal di Penyisihan Piala Asia 2011 ditambah dengan hasil
positif selama pertandingan persahabatan membuat Vietnam mendapatkan
point tertinggi di 2011 sehingga walaupun di 2012-2013 banyak mengalami
kegagalan termasuk di Piala AFF 2012 tetap tidak telalu membuat
peringkat Vietnam turun drastis (peringkat 132 FIFA, walau secara point
dibandingkan dengan 2012 ada penurunan 70 point).
Kekuatan baru Philippina dengan beberapa pemain
naturalisasinya serta “United Football league” membuat negeri “PAcquino”
ini mampu memperlihatkan kestabilan dalam rata-rata point FIFA ataupun
dalam peringkat FIFA, hal ini juga didoring keberhasilan mereka masuk
semifinal dalam dua kali edisi Piala AFF.
Begitupun dengan Thailand, walau secara point
perubahannya tidak mencolok tetapi kestabilan permainan serta prestasi
maksimal di Piala AFF 2012 membuat negeri “gajah putih” ini mampu
mengumpulkan point terbanyak no. 2 dikawasan Asia Tenggara.
(perhitungan point Indonesia/sumber:www.fifa.com)
Berdasarkan kondisi di bulan April yang tidak ada
pertandingan international FIFA, tidak akan merubah susunan peringkat
FIFA yang akan diumumkan bulan Mei ini, kemungkinan perubahan point yang
terjadi pada timnas kawasan Asia Tenggara adalah Vietnam (0),
Philippina (0), Thailand (0), Malaysia (-2), Singapura (0), Myanmar
(-6), Laos (0) dan Indonesia (0).
Pekerjaan rumah sangat berat harus dilakukan oleh
PSSI, yang berdasarkan program dan impian La Nyala akan membawa
Indonesia ke peringkat 120 FIFA, sesuatu yang tidak mustahil tetap
sangat berat untuk direalisasikan. Sebagai contoh Thailand/Philipina
yang memiliki kestabilan dalam hal permainan masih berkutat diperingkat
140-an, tetapi dua tim itu bersama Vietnam memang memiliki peluang
terbesar untuk masuk 120 besar dunia.
Semoga analisa sederhana yang saya buat ini dapat
berguna, sekaligus memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan
negara lain terutama dikawasan Asia Tenggara dalam hal raihan point yang
akan berfek signifikan terhadap peringkat Indonesia di ranking FIFA.
Saatnya La Nyala membuktikan omongannya selama ini,
bahwa sepakbola harus dipegang oleh orang yang mengerti agar arah
sepakbola Indonesia makin lebih baik. Ingat Pak LNM negara lain seperti
Laos, Myanmar terus berkembang ndak menutup kemungkinan Timor Leste akan
menyeruak kemapanan negara yang sudah menguasai kawasan Asia Tenggara
selama ini.
Dengan mengatur jadwal ujicoba seefisien mungkin,
kita tetap akan dapat merah hasil signifikan dalam pergerakan Indonesia
di ranking FIFA. Sebuah usul sederhana dan mungkin bisa dijadikan
kalender tahunan adalah diadakannya kembali Piala Kemerdekaan, dengan
mengundang Timnas Negara lain dengan bobot peringkat yang berbeda
sekaligus mendaftarkannya ke FIFA sebagai turnamen resmi dan akan
dihitung poin, kecuali kalau ada timnas yang hadir adalah Timnas U-23.
Jangan bermimpi untuk menundukkan Asia, kalau di kawasan Asia Tenggara saja kita masih tertatih tatih.
Salam sepakbola nasional,
Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon