Dengan bertindak memihak salah satu pihak, apakah mungkin dia bisa ngomong agar sepak bola tanpa masalah? Dengan menyingkirkan pihak lain apakah bertanggung jawab ucapan yang menginginkan sepak bola dalam damai?
Jika
Roy sudah bertemu Mattalitti dan menanyakan perihal BTN dan turunannya,
apakh itu cukup untuk mengharapkan sepak bola tanpa gejolak? Wow, Roy
lupa, begiu banyak orang yang ditinggalkan dalam sepak bola, begitu
jamak stake holder sepak bola yang lupa disapa. Lha kok bisa-bisanya mengharap sepak bola adem ayem, tentrem, damai.
Ketahuilah,
banyak peminat sepak bola yang kini kembali bergerilya. MEREKA SEMUA
SEDANG MENANTI GILIRAN untuk kembali menangani sepak bola dengan cara
lebih baik, lebih bersih.
Bahwa
sesungguhnya kalian, Roy dan KPSI, masih saling berebut tulang-belulang
kayak anjing kelaparan. Kalian sendiri masih akan saling sikut, saling
berseteru, saling memakan, saling mematikan. Dan kami peminat sepak bola
bersih sedang mengamat-amati dari kejauhan. Kami menunggu saat yang
tepat untuk masuk kembali untuk mengurus sepak bola agar berjalan lebih
baik dan secara bersih.
Kami
akan kembali saat kalian menemui kegagalan, saat kalian tak ada yang
menang. Karena sejatinya kalian hanya cakar-cakaran tanpa mengerti apa
arti yang diperebutkan.
Satu contoh saja
bahwa Anda, Roy, tak bisa melaksanakan omonganmu sendiri. Sampai saat
ini masih banyak klub yang belum melunasi gaji para pemain sepak bola.
Namun toh kompetisi masih terus kalian jalankan. Itu satu contoh kalian
sangat tidak becus mengurus sepak bola. Hal itu tak ada dalam FIFA.
Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon