Laga perdana tim Persatu Tuban melawan Persenga Nganjuk dalam Divisi I
yang bermain di Stadion Lokajaya berlangsung ricuh dan saling adu
jotos. Kericuhan dan saling adu pukul ini antara pemain dari kedua kubu.
Tak hanya itu, penonton juga ikut tersulut emosinya, dan ikut-ikutan
ricuh sesama penonton setelah usainya pertandingan, Kamis (20/6).
Pantuan ronggomania online dilapanga,tanda-tanda
kericuhan dalam laga pertandingan Tim Persatu Tuban melawan Persenga
Nganjuk tersebut sudah tampak sejak pertandingan babak pertama. Pada 45
menit pertama para pemain dari kedua tim tersebut bermain keras untuk
mencetak gol digawang lawan. Permainan yang keras tersebut membuat
situasi permainan semakin panas. Hingga akhirnya karena persaingan yang
sangat ketat dan diwarnai pelanggaran-pelanggaran keras sehingga para
pemain Persatu Tuban terlibat baku pukul dengan pemain Persenga Nganjuk.
Saling adu jotos tersebut tak selesai sampai disitu saja. Bahkan, pada pertandingan babak kedua permain kedua tim tersebut semakin panas, baku pukul antar pemain dari kedua tim tersebut terus saja terjadi. Akibatnya, dua pemain diganjar kartu merah oleh wasit. Yakni, Yan Helda nomor pugung 2 dari Tim Perstau Tuban dan Angga pemain Persenga Nganjuk bernomor pungung 2.
Tak hanya sampai disitu saja, kericuhan dalam laga pertama Persatu Tuban melawan Persenga Nganjuk tersebut masih berlangsung hingga setelah usainya pertandingan. Para pemain yang sebelumnya terlibat perselisihan kembali saling baku pukul sehingga mengundang kemarahan para seporter Tim Persatu Tuban.
Para Ronggo Mania dan juga official kedua tim tersebut langsung berlarian ketengah lapangan setelah pertandingan usai. para sporter tim Persatu berusaha mengejar pemain Persenga Nganjuk yang bermain kasar. Beruntung petugas kepolisian dan TNI langsung turun lapangan dan mencegah kericuhan tersebut.
Sementera itu, dalam Laga pertamanya bermain di kandang itu tim Persatu Tuban berhasil menang atas Persenga Nganjuk dengan skor 1-0. Meski meraih kemengan pelatih Persatu Tuban Sanusi Rahman tidak puas dengan hasil yang didapatkan anak asuhnya. Pasalnya, banyak keputusan wasit yang dinilai merugikan tim Persatu. “Ini adalah pertandingan yang pertama jadi memang berat. Tapi kita sesalakn keputusan wasit sejak awal banyak pelanggaran yang terjadi yang dilakukan pemain lawan namun tidak dikartu,” ungkapnya.
Menanggapi kekalahan tersebut pelatih tim Persenga Nganjuk Sunardi menyatakan, bahwa sebenarnya permainan dari Persenga lebih unggul dari pada permainan Persatu. Dia menilai dalam pertandingan kali ini justru wasit yang merusak pertandingan. “Kita semua nonton bagaimana permainan pemain yang sudah bagus dan enak dalam memainkan bola, yang merusak ya wasitnya,” pungkasnya
Pantuan ronggomania online
Saling adu jotos tersebut tak selesai sampai disitu saja. Bahkan, pada pertandingan babak kedua permain kedua tim tersebut semakin panas, baku pukul antar pemain dari kedua tim tersebut terus saja terjadi. Akibatnya, dua pemain diganjar kartu merah oleh wasit. Yakni, Yan Helda nomor pugung 2 dari Tim Perstau Tuban dan Angga pemain Persenga Nganjuk bernomor pungung 2.
Tak hanya sampai disitu saja, kericuhan dalam laga pertama Persatu Tuban melawan Persenga Nganjuk tersebut masih berlangsung hingga setelah usainya pertandingan. Para pemain yang sebelumnya terlibat perselisihan kembali saling baku pukul sehingga mengundang kemarahan para seporter Tim Persatu Tuban.
Para Ronggo Mania dan juga official kedua tim tersebut langsung berlarian ketengah lapangan setelah pertandingan usai. para sporter tim Persatu berusaha mengejar pemain Persenga Nganjuk yang bermain kasar. Beruntung petugas kepolisian dan TNI langsung turun lapangan dan mencegah kericuhan tersebut.
Sementera itu, dalam Laga pertamanya bermain di kandang itu tim Persatu Tuban berhasil menang atas Persenga Nganjuk dengan skor 1-0. Meski meraih kemengan pelatih Persatu Tuban Sanusi Rahman tidak puas dengan hasil yang didapatkan anak asuhnya. Pasalnya, banyak keputusan wasit yang dinilai merugikan tim Persatu. “Ini adalah pertandingan yang pertama jadi memang berat. Tapi kita sesalakn keputusan wasit sejak awal banyak pelanggaran yang terjadi yang dilakukan pemain lawan namun tidak dikartu,” ungkapnya.
Menanggapi kekalahan tersebut pelatih tim Persenga Nganjuk Sunardi menyatakan, bahwa sebenarnya permainan dari Persenga lebih unggul dari pada permainan Persatu. Dia menilai dalam pertandingan kali ini justru wasit yang merusak pertandingan. “Kita semua nonton bagaimana permainan pemain yang sudah bagus dan enak dalam memainkan bola, yang merusak ya wasitnya,” pungkasnya
Tinggalkan Komentarnya Dulur
EmoticonEmoticon